Minggu, 08 Mei 2016

3 Fakta Bisnis Prostitusi Yakuza yang Ternyata Sangat Mengerikan

Yakuza  merupakan salah satu organisasi mafia paling berbahaya di dunia. Mereka eksis sejak dulu. Pengaruh mereka juga begitu besar di dunia bawah Jepang, dan bisa dibilang hampir mustahil untuk diberantas begitu saja. Nah, soal bisnis, Yakuza menghidupi dirinya dengan melakukan berbagai macam aksi ilegal. Mulai dari judi, obat-obatan, pencucian uang, sampai prostitusi.

Berbicara soal prostitusi yang dijalankan oleh Yakuza, ternyata ada banyak fakta-fakta mengerikan di sana. Ya, mereka selama ini ternyata gemar mengeskploitasi wanita-wanita untuk dijadikan obyek yang menghasilkan uang. Konon, dari bisnis prostitusi saja, Yakuza bisa mendapatkan miliaran Yen yang kalau dikonversikan ke dalam Rupiah nilainya triliunan.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang hal ini, berikut adalah fakta-fakta tentang bisnis prostitusi yang dijalankan oleh Yakuza.


1. Nyotaimori, Menyewa Wanita Untuk Dijadikan Nampan

Di dunia bawah semua hal gila itu ada. Termasuk segala hal yang berkaitan dengan wanita. Bukan cuma prostitusi, tapi juga sesuatu yang nyleneh sepertiNyotaimori. Istilah ini secara sederhana adalah menjadikan wanita tanpa busana sebagai nampan yakni bagian atas tubuhnya dijadikan tatakan makanan.


Pemerintah Jepang jelas melarang ini, tapi seseorang bisa mendapatkan layanan itu dengan membayar Yakuza. Nyotaimori sendiri dihargai sekitar Rp 1,4 juta per sesi. Tak hanya bisa disewa sebagai tatakan, Yakuza juga mengizinkan si wanita ini untuk diapa-apakan asalkan si penyewa membayar biaya tambahan.

2. Bisnis DVD Dewasa Dengan Omzet Jutaan Yen

Yakuza sudah menjalankan bisnis DVD dewasa sejak lama. Bahkan boleh dikatakan sejak maraknya alat pemutar video di Jepang. Sebenarnya, di Jepang sendiri DVD dewasa adalah legal, namun ada syarat dan ketentuannya. Misalnya harus memburamkan bagian tubuh tertentu karena dinilai tidak pantas.


Yakuza sendiri mungkin melakukan investigasi, lalu didapatkan kesimpulan jika penikmat video dewasa di Jepang tak suka dengan sensor. Kemudian Yakuza berinisiatif untuk membuat DVD dewasa versi tanpa sensor dan hasilnya gila. Dalam satu bulan, mungkin mereka mengantongi setengah miliar rupiah dari DVD ini. Aksi ini jelas bertentangan dengan regulasi pemerintah, dan akhirnya seringkali pihak otoritas melakukan penyitaan terhadap DVD-DVD hasil karya Yakuza.


3. Pijat Plus-Plus Juga Dijalankan Oleh Yakuza

Tak cuma di Indonesia, di Jepang juga ada yang namanya pijat plus-plus. Beberapa merupakan usaha pribadi, namun mayoritas adalah bisnis milik Yakuza. Tidak ada perbedaan yang begitu mencolok antara pijat plus-plus Yakuza dan lainnya. Hanya saja versi si mafia, biasanya tarifnya lebih mahal.


Diketahui, di pijat plus-plus milik Yakuza seorang pelanggan akan dikenai biaya sampai Rp 1,1 juta untuk satu jamnya. Kalau yang lain bisa lebih murah dari ini. Nah, alasan kenapa versi Yakuza lebih mahal, adalah karena wanita-wanitanya memang pilihan. Jaringan Yakuza itu sangat luas, sehingga mudah bagi mereka untuk mendapatkan wanita cantik macam apa pun.


Penulis : TribunNews
Sumber : Internet



Tidak ada komentar:

Posting Komentar