PINGUIN AFRIKA
Jangan salah. Penguin jenis lain juga merasakan ancaman kepunahan seperti yang Penguin Afrika alami. Serta, berbeda jenis dan daerah, berbeda pula karakteristiknya.
Sesuai nama latinnya, demersus, yang berarti menyemplung, Penguin Afrika dewasa memiliki kebiasaan senang sekali ‘nyemplung’ ke laut. Selain itu, mereka bersuara seperti keledai, begitu nyaring dan berisik. Sehingga, Penguin Afrika dijuluki sebagai “Jackass†Penguin.
Sedangkan Spheniscus, berasal dari bahasa Yunani kuno, sphen, yang artinya segmen. Tubuh Genus Spheniscus memiliki keunikan berupa warna tubuhnya yang bersegmen-segmen. Mereka memiliki garis hitam tebal di pinggir perut dan bintik-bintik hitam di perut. Garis dan bintik hitam ini berbeda-beda setiap individu, layaknya sidik jari pada manusia. Penguin Afrika juga memiliki paruh berwarna hitam dengan garis putih vertikal kecil.
Warna hitam di punggung dan putih di perut sangat membantu mereka berkamuflase (diberi nama ‘countershading’) saat berenang. Perut putih untuk berkamuflase dari predator yang berada di bawah melihat ke atas –samar dengan langit cerah. Dan punggung hitam untuk menyamar dari predator di atas melihat ke bawah –samar dengan laut gelap.
Sebenarnya, penguin Afrika tidak hanya tinggal di Boulders Beach saja. Mereka tersebar di pantai-pantai Afrika Selatan dan Namibia. Namun, Boulders Beach menjadi satu dari beberapa habitat Penguin Afrika yang terbuka untuk umum. Di sini, penguin-penguin memperbolehkan kita untuk dapat mendekati mereka sampai satu meter.
Ini dia prosesnya gan??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar