JOKO PAMBUDI/PRKAPOLRESTABES Bandung Winarto menunjukkan batu yang digunakan untuk menganiaya korban guru olahraga Tatang Wiganda, di Mapolrestabes Bandung, Selasa (23/8/2016).* |
Dua pelaku utama pengeroyokan yang menewaskan guru olah raga Tatang Wiganda (39), ditangkap beberapa jam setelah kejadian. Motif yang melatarbelakangi kejadian tersebut adalah senggolan motor yang memicu perselisihan antara pelaku dengan korban. Hal itu sekaligus menyangkal kabar yang beredar bahwa pelaku merupakan orangtua siswa.
"Sampai sekarang tidak ada keterangan itu, pelaku dan korban tidak saling kenal," ujar Kapolrestabes Bandung Winarto didampingi Palakhar Kasatreskrim Fauzan Syahrir, di Mapolrestabes Bandung, Selasa 23 Agustus 2016.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru olahraga di SMP/SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS), Tatang Wiganda (39) tewas setelah dikeroyok orang tidak dikenal di Jalan AH Nasution Kelurahan Cicaheum Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung, Senin 22 Agustus 2016 sekitar pukul 16.00.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, diketahui pada saat itu korban dikeroyok oleh tiga orang. Ada saksi yang sempat berusaha melerai, tetapi upaya tersebut tidak berhasil. Saksi lain melihat korban sempat berkelahi dengan tiga pelaku. Hanya saja, dengan jumlah yang tidak seimbang, korban berusaha menghindar dan tetap dikejar oleh pelaku. Setelah melakukan penusukan, pelaku kemudian melarikan diri. Mengetahui kejadian tersebut, warga setempat berusaha memberikan pertolongan dengan membawa korban ke RS Santo Yusuf dengan menggunakan angkutan umum. Namun nyawanya tidak tertolong.
Beberapa waktu kemudian, dua orang tersangka ditangkap tidak jauh dari lokasi kejadian. Mereka masing-masing berinisial HWS, sebagai pelaku yang melakukan pemukulan dan RSG yang melakukan penusukan terhadap korban. Dua orang lain yang diduga terlibat masih dalam pengejaran.
Berkaitan dengan motif, Winarto mengatakan, pengeroyokan tersebut dilatarbelakangi senggolan motor antara pelaku dengan korban. Korban menggunakan satu motor, sedangkan empat orang yang diduga pelaku menggunakan dua motor. "Jadi motor antara pelaku dan korban bersenggolan, di situ cekcok. Kemudian ada pelaku yang turun dan memukul korban dengan batu, ada yang melakukan penusukkan," ujarnya.***
"Sampai sekarang tidak ada keterangan itu, pelaku dan korban tidak saling kenal," ujar Kapolrestabes Bandung Winarto didampingi Palakhar Kasatreskrim Fauzan Syahrir, di Mapolrestabes Bandung, Selasa 23 Agustus 2016.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru olahraga di SMP/SMA Yayasan Atikan Sunda (YAS), Tatang Wiganda (39) tewas setelah dikeroyok orang tidak dikenal di Jalan AH Nasution Kelurahan Cicaheum Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung, Senin 22 Agustus 2016 sekitar pukul 16.00.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, diketahui pada saat itu korban dikeroyok oleh tiga orang. Ada saksi yang sempat berusaha melerai, tetapi upaya tersebut tidak berhasil. Saksi lain melihat korban sempat berkelahi dengan tiga pelaku. Hanya saja, dengan jumlah yang tidak seimbang, korban berusaha menghindar dan tetap dikejar oleh pelaku. Setelah melakukan penusukan, pelaku kemudian melarikan diri. Mengetahui kejadian tersebut, warga setempat berusaha memberikan pertolongan dengan membawa korban ke RS Santo Yusuf dengan menggunakan angkutan umum. Namun nyawanya tidak tertolong.
Beberapa waktu kemudian, dua orang tersangka ditangkap tidak jauh dari lokasi kejadian. Mereka masing-masing berinisial HWS, sebagai pelaku yang melakukan pemukulan dan RSG yang melakukan penusukan terhadap korban. Dua orang lain yang diduga terlibat masih dalam pengejaran.
Berkaitan dengan motif, Winarto mengatakan, pengeroyokan tersebut dilatarbelakangi senggolan motor antara pelaku dengan korban. Korban menggunakan satu motor, sedangkan empat orang yang diduga pelaku menggunakan dua motor. "Jadi motor antara pelaku dan korban bersenggolan, di situ cekcok. Kemudian ada pelaku yang turun dan memukul korban dengan batu, ada yang melakukan penusukkan," ujarnya.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar