Kamis, 16 Juni 2016

3 Trik Sukses Berkarir Bagi Lulusan SMA




Lulusan SMA bisa kerja apa sih? Paling tinggi juga sales obat-obatan! Ya, mungkin pernyataan itu terlalu keras dan menyayat hati, tetapi seperti itulah paradigma yang benar-benar terjadi di masyarakat. Bahkan ketika saya berkunjung ke rumah salah satu kawan lama, kebetulan di depan rumahnya ada beberapa orang ibu-ibu yang sedang berdiskusi tentang tetangganya (gosip).

Ibu A : "Rendi anaknya bu Nani katanya dapat nilai paling tinggi di sekolahnya."
Ibu B : "Nilai tinggi kalau cuma lulusan SMA jaman sekarang gak ada gunanya."
Ibu C : "Iya, sekarang cari kerja kalau dari lulusan SMA susah, kayak anaknya bu Joko tuh sekarang kerja di SPBU padahal katanya dulu pintar.
Ibu A : "Iya jaman sekarang susah sekali cari kerja apalagi kalau cuma lulusan SMA."

Kurang lebih seperti itu percakapan mereka yang berhasil saya dengar. Dan faktanya, mereka bisa berkata seperti itu karena kenyataannya memang benar adanya. Dulu sebelum kuliah, saya mencoba mencari kerja dengan bermodalkan ijasah SMA, dan dengan bangga saya sampaikan bahwa saya diterima di perusahaan yang cukup bonafit di Indonesia. Dan sedihnya, saya menjadi seorang sales yang menawarkan produk komunikasi dengan gaji Rp. 7000,-/ minggu. Ya, anda tidak salah baca dan saya pun tidak salah menulis, saya hanya digaji tujuh ribu rupiah per minggu atau dua puluh delapan ribu per bulan. Miris mungkin, tapi seperti itulah yang saya dapatkan dengan bermodalkan ijasah SMA. Jadi, apakah betul ijasah SMA tidak ada gunanya?

Saya tidak akan menjawab pertanyaan di atas, tapi saya akan memberikan beberapa contoh. Di kantor saya ada seorang manager yang sangat dipercaya dan diandalkan oleh owner, bahkan setiap ada masalah yang berhubungan dengan keahliannya, owner selalu meminta nasehatnya. Tapi tahukah anda, jika manager tersebut belum pernah duduk dibangku kuliahan alias hanya lulusan SMA. Paling itu hanya kebetulan atau lagi beruntung saja. Oke, saya akan memberikan contoh lainnya. Beberapa hari yang lalu saya diminta oleh user untuk mencari kepala restaurant untuk salah satu anak perusahaan tempat saya bekerja dengan salah satu persyaratannya adalah minimal lulusan SMA (diutamakan). Dan tahukah anda bahwa gaji yang ditawarkan adalah sekitar 7 juta hingga 12 juta perbulan tergantung pengalaman dan keahliannya.

Jadi, apakah ijasah SMA tidak ada gunanya? Silahkan anda menjawabnya. Kalau begitu bagaimana trik biar sukses berkarir walaupun hanya lulus SMA? Tenang, untuk itulah saya menulis artikel ini. Mungkin dilain kesempatan saya akan menulis sukses berkarir untuk lulusan SMA secara detail, namun saat ini saya hanya akan memberikan beberapa trik praktis sukses berkarir dengan bermodal ijasah SMA.


1. Fokus pada satu bidang yang paling anda sukai
Dari 2 contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa salah satu penentu kesuksesan mereka adalah karena telah memiliki pengalaman dibidangnya. Kebanyakan para lulusan SMA sangat mudah untuk berpindah pekerjaan sehingga perusahaan pun enggan memilih lulusan SMA seperti itu dengan dalih karena pengalaman kerjanya yang sedikit sehingga tidak memiliki kemampuan apapun. Untuk menjadi ahli, kita membutuhkan proses dan proses itu membutuhkan waktu. Tahukah anda mengapa alasan perusahaan saya merekrut kepala restaurant dari lulusan SMA? Karena jika dari lulusan SMA maka individu tersebut pasti akan memulai karirnya dari bawah sehingga ketika ia diangkat menjadi kepala restaurant kemungkinan besar ia memahami tugas bawahannya karena pernah melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Pertimbangkan bidang pekerjaan yang akan anda ambil jika ingin sukses berkarir dan loyalah pada pekerjaannya.


2. Tingkatkan studi anda jika ada kesempatan
Trik kedua ini sebenarnya adalah optional, maksudnya anda dapat melakukannya dan dapat juga tidak dilakukan. Namun, saya menempatkan pada urutan kedua karena trik ini sangat penting. Tahukah anda mengapa perusahaan rata-rata memilih calon karyawannya dari lulusan universitas atau sarjana ketimbang SMA? Ya, betul jika anda mengatakan karena pada jaman sekarang SMA harus bersaing dengan sarjana pada pada satu lowongan sehingga perusahaan lebih memilih Sarjana daripada SMA. Namun hal yang penting menjadi pertimbangan perusahaan adalah karena pola pikir yang berbeda. Tidak bisa dipungkiri sarjana memang dicetak untuk menjadi pekerja yang berpola pikir kritis sehingga lebih banyak dicari oleh perusahaan.

Sangat perlu bagi anda untuk meningkatkan studi anda jika ada kesempatan dan dapat ijin dari perusahaan tempat anda bekerja. Peningkatan studi ini untuk membentuk pola pikir anda menjadi kritis. Selain sangat diperlukan orang-orang seperti ini dalam lini manajemen, karir anda pun akan sangat cepat naik. Apakah harus sekolah lagi jika ingin meningkatkan karir? Karir anda bisa naik tanpa sekolah lagi pun, namun waktunya tidak akan secepat jika anda sekolah lagi. Seperti contoh manager di atas, ia bisa menjadi manager dengan loyalitas selama kurang lebih 35 tahun tanpa pernah sekolah lagi. Sekolah disini berarti tidak selalu kuliah, namun bisa juga pelatihan bersertifikat yang tidak hanya mengajarkan keahlian pada suatu bidang tertentu tetapi juga proses berpikirnya.


3. Perluas jaringan anda
Mungkin anda sudah pernah mendengar dalam dunia kerja bahwa jaringan atau kenalan itu sangat penting sekali bagi karir kita. Tidak bisa dipungkiri lowongan dari orang dalam di sebuah perusahaan lebih cepat tersebar daripada lowongan dari job portal (situs lowongan kerja). Dan faktanya, HRD lebih memprioritaskan kandidat dari orang dalam walaupun diterima atau tidaknya tergantung hasil seleksi.

Banyak lulusan SMA mengeluh sulit mendapat pekerjaan walaupun sudah mengirimkan lamaran ke banyak perusahaan, mengeluh sudah loyal tapi sulit mencari jabatan lebih tinggi di perusahaan lain. Saya katakan hal itu sebenarnya sangat mudah sekali jika anda memiliki jaringan yang luas. CV anda akan langsung sampai di HRD dan pastinya akan segera dibaca jika melalui kenalan anda, dibanding tanpa kenalan yang belum tentu langsung dibaca dan biasanya dibiarkan tertumpuk dikumpulan berkas calon-calon pelamar yang entah kapan akan disentuh oleh HRD.


"Kurangnya loyalitas dalam hal apa pun seringkali menjadi salah satu penyebab utama kegagalan pada perjalanan hidup kita."


- Napoleon Hill -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar